Salahsatunya Jakarta ke Yogyakarta dengan KA Gaya Baru Malam Selatan kelas Eksekutif dengan tarif dari Rp 340.000 menjadi Rp 136.000. Ada juga KA rute Bandung ke Yogyakarta dengan KA Lodaya kelas Eksekutif dengan tarif dari Rp 260.000 menjadi Rp 104.000. Selanjutnya, terdapat rute Jakarta ke Surabaya dengan KA Gumarang kelas Bisnis dengan
Inilah Jadwal Kereta Api Lodaya terbaru mulai Januari – Desember 2023. KA Lodaya adalah jenis kereta api campuran antara eksekutif dan ekonomi Stainless Steel SS jurusan Solo – Bandung. Ada dua keberangkatan kereta api Lodaya, Lodaya Pagi dan Lodaya Malam. Rute dan Stasiun Pemberhentian KA Lodaya Pagi dan Malam dari Solobalapan, Klaten, Yogyakarta, Wates, Kutoarjo, Kebumen, Sidareja, Banjar, Tasikmalaya, Cipeundeuy, Kiaracondong, Bandung. Denah tempat duduk KA Lodaya adalah 2-2 baik bisnis maupun eksekutif AB-CD. Jadwal Kereta Api Lodaya mulai 1 Juni 2023 menjadi normal semua, berjalan reguler. Pada jadwal tahun kemarin, yakni saat pandemi, Gapeka 10 Februari 2021 KA Lodaya ada yang menjadi KA Fakultatif yaitu hanya berjalan di waktu tertentu saja. Tidak berjalan tiap hari. Harga Tiket KA Lodaya Bandung Solo dan Solo Bandung kelas Ekonomi SS mulai dari Sedangkan harga tiket Lodaya Eksekutif SS Tiket bisa dipesan di mini market, aplikasi Traveloka dan situs Tiket,com yang merupakan partner dari PT KAI. Berikut ini jadwal lengkap KA Lodaya. Baca Jadwal KA Argo Wilis Jadwal KA Mutiara Selatan Jadwal KA Turangga jadwal KA Malabar Syarat Naik KA Lodaya Syarat Naik Kereta Api Terbaru untuk KA Jarak Jauh sudah mulai ada kelonggaran, namun tetap mematuhi aturan dari PT KAI. Waktu tempuh KA Lodaya Solo Bandung 8 jam, waktu tempuh KA Lodaya Bandung Solo juga 8 jam. Jadwal KA Lodaya Pagi Solo Bandung KA 91 STASIUN KEDATANGAN KEBERANGKATAN SOLO BALAPAN – KLATEN YOGYAKARTA WATES KUTOARJO KEBUMEN GOMBONG KROYA MAOS SIDAREJA CIPARI BANJAR CIAMIS TASIKMALAYA CIPEUNDEUY CIBATU KIARACONDONG BANDUNG – Jadwal KA Lodaya Pagi dari Stasiun Bandung KA 92 STASIUN KEDATANGAN KEBERANGKATAN BANDUNG – KIARACONDONG CIPEUNDEUY TASIKMALAYA CIAMIS BANJAR SIDAREJA MAOS KROYA GOMBONG KEBUMEN KUTOARJO WATES YOGYAKARTA KLATEN SOLOBALAPAN – Jadwal KA Lodaya Malam dari Stasiun Solobalapan KA 93 STASIUN KEDATANGAN KEBERANGKATAN SOLO BALAPAN – KLATEN YOGYAKARTA WATES KUTOARJO KEBUMEN GOMBONG KROYA MAOS SIDAREJA BANJAR CIAMIS TASIKMALAYA CIPEUNDEUY KIARACONDONG BANDUNG – Jadwal KA Lodaya Malam dari Stasiun Bandung KA 94 STASIUN KEDATANGAN KEBERANGKATAN BANDUNG – KIARACONDONG CIBATU CIPEUNDEUY TASIKMALAYA CIAMIS BANJAR SIDAREJA MAOS KROYA GOMBONG KEBUMEN KUTOARJO WATES YOGYAKARTA KLATEN SOLOBALAPAN – Baca Juga Jadwal Kereta Api Sawunggalih Demikian Jadwal Kereta Api Lodaya melayani dua kali keberangkatan. Semoga bermanfaat bagi anda semua. Pembelian Tiket KA Lodaya bisa langsung, asal tersedia, bisa memesan. Pemesanan maksimal H-45 atau tiga bulan sebelum keberangkatan. Tiket dapat dipesan di loket stasiun, kai acces, kai 121, mini market, aplikasi Traveloka dan situs Tiket,com yang merupakan partner dari PT KAI. About The Author Kereta Api Kita dot Com menyajikan info seputar jadwal kereta api, tiket kereta api, perjalanan kereta api.
KeretaApi Lodaya Awalnya Full Kelas Bisnis dan Sekarang kereta lodaya bisnis bandung, Naik Kereta Api Lodaya malam Dari Bandung ke Jogja HD kereta lodaya bisnis bandung, 10 07 2019 Nama kereta KA Lodaya malam Nomer kereta 82 Relasi Bandung Solobalapan Berangkat tiba 18 55 WIB 04 00 WIB Tarif Rp 230 000 Rp 320 000 Ekesekut
Beberapa hari lalu, saya iseng membuka hardisk dan membongkar foto-foto lawas di dalamnya. Di salah satu folder yang dibuat tahun 2010, saya menemukan foto sesosok anak kelas dua SMA yang sedang duduk di atas kereta api Lodaya tujuan Solobalapan. Si anak itu tidak sedang hendak pergi ke Solo, dia cuma iseng jalan-jalan kala malam ke stasiun dan numpang foto. Dan…anak itu ialah saya sendiri. Melihat foto diri sendiri di atas kereta Lodaya membangkitkan kembali romansa akan kereta bisnis. Sejak saya kecil, kereta kelas dua ini adalah layanan yang paling dibanggakan oleh keluarga. Ibu saya berasal dari Jombang. Hingga tahun 2010 kami masih sering pulang kampung ke sana setiap dua atau tiga tahun sekali. Dari Bandung kami selalu naik kereta api Mutiara Selatan yang rangkaiannya full bisnis. Betapa bahagianya saya setiap kali bepergian ke sana. Perjalanan 12 jam lebih Bandung-Jombang dirasa terlalu sebentar. Sebelum kelas ekonomi dengan embel-embel premium menjamur seperti sekarang ini, dulu layanan kelas kereta api hanya ada tiga dengan pembagian yang jelas. Kelas pertama adalah kelas eksekutif yang keretanya menggunakan pendingin udara dan kursinya bisa diatur sandarannya. Kelas kedua adalah kelas bisnis yang kapasitasnya 64 penumpang, kursi menghadap ke satu arah, tapi tak bisa diatur sandarannya. Dan, kelas terendah adalah kelas ekonomi yang kursinya berhadap-hadapan. Sewaktu saya masih duduk di bangku TK, ibu pernah membawa saya pulang ke Jombang untuk mengurusi upacara pemakaman ayahnya. Keluarga kami kala itu belum termasuk golongan mampu secara ekonomi, jadi layanan kereta yang dipilih adalah kereta dengan tarif termurah. Ibu bertutur kalau kami naik KA Pasundan yang berangkat dari Kiaracondong. “Aduh, kalau inget dulu, capek banget naik kereta. Kamu masih kecil. Kereta berangkat dari pagi. Baru sampai di Jombang hampir pagi besoknya. Kereta berhenti hampir di tiap stasiun. Panas. Malam di dalam kereta juga gelap. Untung kamu gak rewel,” kata ibu menostalgiakan nestapa naik kereta kelas termurah. Atas pertimbangan itulah maka di tahun 2004, kala kami hendak pergi lagi ke Jombang, ibu memilih naik Mutiara Selatan. Kelas bisnis dirasa lebih nyaman dengan posisi kursi yang tidak berhadap-hadapan. Tapi, sistem kereta api pada masa itu belumlah seapik sekarang. Meski kapasitas per kereta bisnis adalah 64 orang, tapi penumpang masih bisa membeli tiket berdiri alias tanpa tempat duduk. Di tahun 2007 saya dan ibu pernah jadi penumpang dengan tiket berdiri. Sepanjang perjalanan Bandung sampai Jombang, saya ingat saya tidur di bordes, di depan toilet. Bau dan panas. Tapi entah mengapa, terasa menyenangkan. Yang tak lagi ditemui di kereta masa kini Kereta Mutiara Selatan berangkat dari Bandung ke arah timur sekitar jam 4 hingga 5 sore. Saya selalu duduk di samping kaca, memelototi sawah-sawah yang menghampar dari lepas Kiaracondong sampai Cicalengka. Memasuki Nagreg, biasanya langit sudah gelap dan tak ada lagi yang bisa dilihat dari balik jendela. Penumpang mulai beraksi. Perjalanan ke arah timur ini hitungannya perjalanan panjang, di atas 8 jam. Penumpang-penumpang mulai menggelar koran dan tumbang di lantai kereta, termasuk ibu saya. Sementara saya tidur di kursi, dia memilih tidur di lantai. Saat kereta tiba di Stasiun Cipeundeuy, sekitar jam 8 malam, suasana mendadak riuh. Puluhan pedagang asongan yang menjajakan segala hal, mulai dari gorengan, aqua, mijon, pokari, pop-mie, pecel, hingga aneka oleh-oleh tumpah ruah ke dalam kereta. Mereka berjalan dari kereta paling awal ke yang paling ekor. Hebatnya, penumpang yang tidur di lantai acuh tak acuh. Mereka pulas-pulas saja dengan tubuh yang menghalangi jalan. Sementara itu dari balik jendela, bocah-bocah sekitar stasiun mengetuk-ngetuk kaca. Mereka mengemis meminta uang receh dari penumpang. Kadang ibu suka melemparkan koin dari kaca atas yang bisa dibuka. Oh ya, untuk perjalanan malam naik kereta, ibu selalu meminta saya waspada tiap kali kereta berhenti di Stasiun Cipeundeuy dan Gombong. Katanya sering ada pencopet yang ikut masuk bersama pedagang. Siapa penumpang yang lengah, dia yang jadi korban. Interior kereta bisnis di awal tahun 2014, sudah menggunakan AC split. Bersama Johannes, di atas KA Lodaya menuju Yogyakarta. Masih tampak tombol pemutar kipas angin di samping kaca atas jendela, meskipun saat itu di tahun 2014 kereta sudah menggunakan AC split. Tahun 2014 pedagang tidak boleh lagi naik ke dalam kereta, tapi masih boleh berjualan hingga ke bordes. Paling menyenangkan adalah kalau kereta berhenti di Stasiun Sidareja atau Kroya, ada pecel enak di sini. Mengenai ketepatan waktu, kala itu saya berani berkata kereta api sangat tidak ontime. Di perjalanan saya naik Mutiara Selatan tahun 2004, kereta sempat tertahan dua setengah jam di jalur menanjak sebelum Stasiun Cipeundeuy. Dan, di perjalanan-perjalanan selanjutnya, jadwal tiba yang tertera di tiket seringkali meleset daripada kenyataannya. Protes? Rasanya jarang mendengar protes serius dari penumpang terkait keterlambatan itu, mungkin sudah pada maklum. Saya bersyukur keadaan kereta api kala ini sangat jauh lebih baik. Namun, segala keruwetan kereta api kala dulu rupanya jadi kenangan yang manis, yang unik, dan menimbulkan rasa kangen untuk dikenang, bukan untuk diwujudkan kembali keruwetannya. Spesifikasi kereta kelas bisnis Kereta kelas bisnis pada mulanya bukanlah kereta yang dilengkapi pendingin udara. Untuk menyejukkan udara, dipasang kipas angin yang bisa melenggok-lenggok di atapnya. Kaca bagian atas jendela juga bisa dibuka dengan cara memutar tuas, mirip seperti tuas pembuka kaca di taksi lawas. Tanpa ac, banyak penumpang yang merokok sepanjang perjalanan. Seisi kereta penuh asap. Protes? Lagi-lagi tidak, penumpang sudah paham, maklum, atau mungkin juga pasrah. Kereta bisnis umumnya merupakan kereta dengan satu rangkaian sendiri, seperti KA Mutiara Selatan, Jayabaya Selatan, Bangunkarta, dan sebagainya KA-KA ini sekarang sudah bertransformasi. Kereta-kereta bisnis yang sampai sekarang bisa kita jumpai umumnya diproduksi pada tahun 1978, 1982, dan 1986. Kereta bisnis yang paling tua adalah produksi tahun 1964. Kebanyakan yang usianya di atas 50 tahun sekarang sudah diistirahatkan. Dari segi interior, kereta bisnis menggunakan kursi non-reclining yang bisa dibolak-balik sandarannya sesuai dengan arah laju kereta. Satu kereta bisa mengangkut 64 penumpang, 14 orang lebih banyak dibandingkan KA Eksekutif. Dan, yang paling juara dari kelas bisnis adalah leg-room yang lega plus sensai njot-njotannya terasa empuk. Kecepatan maksimum yang bisa ditempub oleh rangkaian bisnis adalah 100 km/jam. Menikmati teh panas di atas KA Lodaya tahun 2014 Bye-bye to kereta kelas bisnis Pada tahun 2016, PT. KAI meluncurkan kereta-kereta baru sebagai langkah untuk meremajakan kereta angkatan lawas. Ada rangkaian eksekutif dan ekonomi yang secara estetika tampak elegan. Kelas ekonomi yang digarap ini berkapasitas 80 penumpang dan ditujukan untuk menggantikan rangkaian bisnis. Tak lama setelah diluncurkan, kereta-kereta bisnis pun diujicoba untuk diganti. Ada KA Mutiara Selatan, Fajar/Senja Utama Yogya yang dijadikan kelinci percobaan. Setelah beberapa waktu, hasilnya zonk. Penumpang protes dan minta kereta dikembalikan ke rangkaian bisnis. Kereta ekonomi 2016, meski secara penampilan tampak ciamik, tapi menyiksa penumpang. Jarak antar kursi sempit dan sandaran kursi tegak. Perjalanan di atas 3 jam membuat penumpang amat tidak nyaman. Tahun 2018, PT. KAI kembali mengeluarkan kereta terbaru, kali ini adalah ekonomi premium 2018 yang menggunakan bodi stainless. Secara umum, kereta ini lebih tampak nyaman dan elegan. Hanya, jarak antar kursi masih lumayan sempit, dan posisi kursi tak lagi seperti kelas bisnis yang bisa disesuaikan dengan arah lajunya kereta. Dengan keluarnya trainset-trainset 2018 baru ini, semakin dekatlah kesudahan dari kereta-kereta kelas bisnis. KA Lodaya yang dulunya merupakan KA campuran Eks-Bisnis, sekarang menjadi Eks-Eko Premium, demikian juga dengan Harina, Senja Utama Solo, dan Sawunggalih. Kereta bisnis turun status, menjadi ekonomi. Tapi, ada pula KA Kutojaya Utara yang dulunya menggunakan kereta ekonomi K3 kapasitas 106 penumpang naik status menjadi Ekonomi Premium. Namun….harga tiketnya juga ikut naik. Zaman berubah, waktu terus berganti. Yang dulu muda, kini jadi tua. Tiada yang bertahan selamanya. Semua ada waktunya. Tak dipungkiri kereta-kereta bisnis pun usianya merangkak naik. Beberapa sudah tak layak jalan, sementara sisanya masih bisa diperbaharui sedikit-sedikit. Sekarang, di Jawa, rangkaian kereta api yang masih menggunakan full kelas bisnis hanyalah KA Fajar dan Senja Utama Yogyakarta saja. Dan, rangkaian yang masih menggunakan kombinasi dengan kelas bisnis adalah KA Mutiara Selatan, Mutiara Timur, Gumarang, Malabar, dan Ranggajati. Matur nuwun, kelas bisnis yang telah mewarnai masa-masa awal perjalanan saya dengan kereta api. Kalau teman-teman pembaca sekalian, adakah kesan yang pernah dilewatkan dari perjalanan dengan kereta kelas bisnis? Di atas rangkain ekonomi premium keluaran tahun 2017 Keretaapi lodaya ka lodaya solo balapan - bandung (pp) kereta api lodaya saat akan memasuki stasiun solo balapan, kota surakarta, jawa tengah.informasi umumjenis
Kereta Api Lodaya dihadirkan PT. Kereta Api Indonesia Persero untuk melayani perjalanan lintas Bandung-Solo. Dalam operasionalnya, kereta api Lodaya termasuk kereta kelas campuran yang menyediakan gerbong dari kelas Bisnis dan Eksekutif. Kereta dalam pengelolaan Daerah Operasi 2 Bandung ini menghubungkan ke dua kota besar tersebut melalui Stasiun Bandung Hall dan Stasiun Solo Balapan. Dalam perjalanan dari Kota Bandung menuju Kota Solo, atau sebaliknya, KA Lodaya akan berhenti di beberapa stasiun. Adapun stasiun perhentian utamanya adalah Stasiun Hall Bandung, Stasiun Kiaracondong, Stasiun Cipeundeuy, Stasiun Tasikmalaya, Stasiun Banjar, Stasiun Sidareja, Stasiun Maos, Stasiun Gombong, Stasiun Kebumen, Stasiun Kutoarjo, Stasiun Wates, Stasiun Kutoarjo, dan Stasiun Solo Balapan. Beroperasi sejak 11 Maret 1992, KA Lodaya melayani perjalanan lintas provinsi dengan total jarak tempuh 447 kilometer sekali jalan. Kereta ini biasanya berangkat dua kali dari Stasiun Hall Bandung dan dua kali dari Stasiun Solo Balapan. Keberangkatan dari Stasiun Hall Bandung untuk KA Lodaya Pagi tersedia pukul dan untuk KA Lodaya Malam tersedia pukul Sementara itu, untuk keberangkatan dari Stasiun Solo Balapan, KA Lodaya Pagi tersedia pukul dan KA Lodaya malam tersedia pukul KA Lodaya menyediakan fasilitas sesuai dengan kelas penumpangnya. Fasilitas utama yang tersedia di seluruh kelas adalah AC, toilet, stop kontak, meja kecil, dan TV. Khusus kelas Eksekutif, tempat duduknya tersedia lebih nyaman dengan bahan sofa yang empuk, sandaran punggung yang dapat diatur, posisi yang dapat diputar, dan pijakan kaki. Kelas Eksekutif juga menyediakan selimut dan bantal langsung di tempat duduknya. Harga tiket kereta api Lodaya berkisar antara per penumpang kelas Bisnis dan per penumpang kelas Eksekutif. Besaran harga tiket ini menyesuaikan pada subkelas atau posisi tempat duduk di dalam kereta, waktu pemesanan tiket, dan waktu keberangkatan kereta api.
3 KA Eksekutif-Bisnis Lodaya Pagi trayek Bandung-Jogya-Solo PP, keberangkatan Bandung, menjadi pukul 07.00 WIB sebelumnya 08.00 WIB. 4. KA Lodaya Malam trayek Bandung-Jogya-Solo PP, keberangkatan

Transportasi umum di Indonesia khususnya Pulau Jawa sudah sangat lengkap dan memadai. Mulai dari angkutan kota/desa, bus dalam/luar kota, pesawat terbang, hingga kereta api. Di Indonesia terdapat perusahaan kereta api terbesar, yaitu PT. Kereta Api Indonesia Persero, yang menyediakan perjalanan di Pulau Jawa dan Sumatera. Kereta api memiliki tiga kelas dengan fasilitas yang berbeda-beda. Ada kelas ekonomi, bisnis, dan juga eksekutif. Dengan fasilitas yang berbeda, tentu harganya pun berbeda pula. Jenis-jenis kelas ini bukan tanpa tujuan, namun PT. Kereta Api Indonesia ingin masyarakat bisa memilih transportasi dengan fasilitas seperti apa yang dapat mengantar mereka ke tempat tujuan. Meskipun pada seluruh rangkaian kereta sudah terdapat AC, colokan listrik, serta toilet, namun tetap ada perbedaan di ketiga kelas tersebut. Apa saja? Berikut ini saya jabarkan perbedaan kereta ekonomi, bisnis, dan eksekutif. Siapa tahu, bisa menjadi referensi pilihan transportasi untuk perjalananmu selanjutnya. 1. Ekonomi * sumber Apa yang kamu pikirkan setelah mendengar jenis kelas yang satu ini? Sesuai dengan namanya, kelas ekonomi paling ekonomis dibanding kelas lainnya. Kelas ekonomi ini banyak membuat penumpang terkecoh. Pasalnya, pada kelas yang sama, memiliki interior serta harga yang berbeda-beda pula. Kelas ekonomi lama sudah keluar sejak belasan tahun yang lalu. Kursi dengan model 2-3, dan berhadap-hadapan, sangat cocok bagi kamu yang hendak berpergian ke luar kota bersama teman-teman menggunakan kereta api. Jika yang pergi 4 orang, maka bisa memilih kursi yang cukup untuk berdua, dan jika yang pergi 6 orang bisa memilih di kursi 3 seater. Selain itu, ada pula kelas ekonomi dengan model kursi 2-2, dan tetap berhadapan. Kereta ekonomi model ini memiliki jalur pejalan kaki yang lebih luas jika dibandingkan dengan ekonomi model 2-3. Persamaannya, kedua kelas ekonomi ini sama-sama duduk tegak 900. Jika tidak biasa berpergian jauh, pasti akan terasa pegal dengan tempat duduk yang seperti ini. Ekonomi Premium Pada tahun 2016, PT. Kereta Api Indonesia meluncurkan kereta ekonomi baru dengan interior yang sangat berbeda dibandingkan kelas ekonomi sebelumnya. Kursi dengan model 2-2, tidak tegak 900, kursi yang empuk, terdapat tirai penutup jendela yang sama seperti pada kelas eksekutif. Kelas ekonomi ini juga tidak semua berhadapan. Hanya nomor kursi 11 dan 12 saja yang berhadapan. Selain kelas ekonomi baru yang diluncurkan pada tahun 2016, ada pula kereta ekonomi premium yang diluncurkan pada awal tahun 2018. Kereta ekonomi 2016 tak begitu banyak perbedaan dengan ekonomi premium. Bedanya hanya satu, kelas ekonomi premium dilengkapi dengan reclining seat jadi kamu tidak akan merasa lelah meski berpergian jauh sekalipun. Satu lagi perbedaan ekonomi lama dan baru, yaitu AC-nya. Ekonomi 2016 dan premium menggunakan AC sentral yang sama seperti pada kelas eksekutif. Munculnya gebrakan baru untuk kereta api kelas ekonomi, diharapkan dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang hendak berpergian jauh namun tidak ingin terkena macet di perjalanan. Kelas ekonomi baru ini hanya melayani beberapa tujuan saja. Karena, kelas ekonomi yang satu ini merupakan pengganti kelas bisnis. Beberapa kelas bisnis sudah digantikan dengan ekonomi baru. Seperti kereta api Lodaya, Harina, dan Argo Parahyangan. Meskipun dinamakan kelas ekonomi, namun kenyamanannya mirip dengan kelas eksekutif. 2. Bisnis * sumber Kelas bisnis sebenarnya sudah tidak banyak digunakan, karena sudah digantikan dengan ekonomi premium. Namun, beberapa kereta masih menggunakan kelas bisnis untuk kereta api jarak jauh. Salah satunya kereta api Malabar, relasi Bandung – Malang. Kereta kelas bisnis cukup berbeda dengan kelas ekonomi. Kursinya yang empuk dengan model 2-2, semua kursi menghadap ke depan, namun bisa diputar balik, sehingga jika kamu pergi bersama keluarga atau teman akan tetap nyaman. Kelas bisnis bisa dikatakan lebih fleksibel jika dibandingkan dengan kelas ekonomi. Berdasarkan pengalaman, toilet pada kelas bisnis lebih bersih dibanding kelas ekonomi. Maka dari itu kelas ini masih menjadi primadona bagi pengguna kereta api jarak jauh. Meskipun beberapa rangkaian sudah mengganti kelas ekonomi menjadi kelas ekonomi premium. 3. Eksekutif * Sesuai dengan namanya, kelas eksekutif memberikan fasilitas yang lebih baik dibanding ekonomi dan bisnis. Kini, kelas eksekutif sudah terbagi juga menjadi eksekutif, priority, luxury, dan super luxury/sleeper train. Kelas eksekutif masih digunakan di hampir seluruh rangkaian kereta api jarak jauh. Fasilitas yang membedakan dengan kelas di bawahnya adalah, kelas eksekutif memiliki ruang kaki lebih luas, reclining seat, footrest, bantal, dan selimut untuk perjalanan malam. Sehingga perjalanan 8 hingga 15 jam takkan terasa lelah karena kamu akan dimanjakan dengan beragam fasilitasnya.

KALodaya pagi dan KA Lodaya malam adalah kereta tujuan ke Yogyakarta dan Solo, dengan gerbong bisnis dan eksekutif. Untuk kereta Pasundan di kelas ekonomi akan melaju dari Bandung sampai Surabaya. Baca: Disnaker Kota Bandung Segera Buka Pos Pengaduan THR. Sedangkan Kurtojaya Selatan berangkat dari Stasiun Kiaracondong dengan tujuan akhir di Apa saja perbedaan kelas kereta api ekonomi dan lainnya? Kamu yang suka bepergian menggunakan kelas kereta api ekonomi, wajib tahu jenis kelas lainnya. Salah satu yang menentukan dalam pemilihan jenis ini adalah tujuan bepergian. Apakah kamu mau sekadar jalan-jalan, mengunjungi suatu tempat untuk liburan, urusan bisnis, atau bahkan menginginkan pelayanan very important person VIP. Kereta api menjadi moda transportasi yang menjadi andalan. Bagaimana nggak, kamu tak akan merasakan kemacetan di jalan seperti saat mengendarai mobil, motor, maupun bus sekalipun. Stasiun adalah tempat berhentinya kereta api untuk mencapai suatu tujuan, maka kamu harus menunggu atau berhenti di stasiun tersebut. Jika naik bus bisa meminta sopir berhenti di suatu tempat, kamu nggak bisa meminta masinis untuk menghentikan kereta. Kecuali tempat perhentian itu tidak lain adalah stasiun. Kereta memiliki jalur khusus yang melintang dan didahulukan. Nggak ada ceritanya kereta api yang melaju di rel berhenti di persimpangan dengan jalan raya. Justru jalur kereta lebih utama, sementara pengendara di jalan raya yang berhenti. Hal ini membuat pergi dengan kereta butuh waktu lebih singkat. Jenis Kelas Kereta Api Ekonomi hingga Premium1. Kelas kereta api ekonomi2. Kelas kereta api bisnis3. Kelas eksekutif4. Kelas premium Jenis Kelas Kereta Api Ekonomi hingga Premium Source Selain kelas ekonomi, sebenarnya kereta api secara umum mempunyai 3 kelas lainnya yaitu, kelas eksekutif, bisnis, dan premium. Keempat kelas ini dapat penumpang pilih berdasarkan tujuan masing-masing. Pemilihan kelas ketika melakukan pembelian atau booking kursi kereta. Kabar baiknya, sampai sekarang masih bisa beli tiket kereta dengan mendatangi stasiun secara langsung atau cara offline. Namun nggak sedikit penumpang justru memilih memesan secara online karena dianggap lebih mudah, simpel, praktis, baik melalui KAI maupun pihak ketiga lainnya. Berikut penjelasan masing-masing kelas Kereta Api KA tersebut. 1. Kelas kereta api ekonomi Source Sesuai dengan namanya, KA ekonomi membawa kesan yang selalu melekat di benak kita. Apa itu? Ya, ekonomis. Kesan ekonomis menjadikan penumpang di kereta kelas ini punya jumlah terbanyak. Baik itu mahasiswa, pelajar, masyarakat umum, atau siapapun yang ingin mendapat tiket paling murah. Namun dengan harga tiket yang sangat terjangkau tersebut, kamu harus memaklumi fasilitasnya nggak sebanding dengan kelas di atasnya. Misalnya saja durasi perjalanan lebih panjang serta lama. Meski lama, masih lebih cepat daripada menggunakan moda transportasi di jalan raya. Faktor yang membuat perjalanan kelas kereta api ekonomi lama salah satunya karena ia harus berhenti di setiap stasiun tanpa terkecuali. KA ekonomi ternyata juga harus mematuhi aturan, bahwa lebih mendahulukan perjalanan dari kelas kereta api di atasnya. Terkait dengan fasilitas seperti tempat duduk, lagi-lagi kita harus memakluminya. Tempat duduk kelas kereta api ekonomi saling berhadapan dengan sistem 33 dan 32. Sederhananya sih, tempat duduknya kurang eksklusif. Terlepas dari hal itu, kembali lagi mengingat harga yang paling ekonomis membuatnya tetap menjadi primadona para penumpang. Mungkin juga primadona kita bersama, asalkan sampai di tujuan dengan murah dan selamat, fasilitas minim pun tak apa, kan? BACA JUGA Ingin Perjalanan Nyaman? Ini 10 Tips Memilih Kursi Kereta Ekonomi 2. Kelas kereta api bisnis Source Kamu bisa merasakan kenyamanan yang lebih baik ketika memesan tiket kereta api kelas bisnis. Formasi duduk dengan sistem 22 yang mempunyai ruang lebih lebar. Kalau ingin meluruskan kaki, memilih kelas bisnis walaupun nggak punya urusan dengan bisnis tak masalah. Sandaran kursi di KA bisnis lebih tinggi, umumnya mempunyai cover yang lebih halus. Perjalanan jauh ke luar kota, akan lebih nyaman ketika menggunakan kelas ini. Satu hal lagi, penumpangnya nggak terlalu banyak dan paling penting kursi kita nggak diduduki oleh penumpang lain. Fasilitas lainnya berupa AC, namun pastikan kamu nggak kedinginan ketika melakukan perjalanan di malam hari. Ada baiknya tetap membawa jaket untuk berjaga-jaga dengan pendingin udaranya meski bisa kita atur arah dan on off. Menawarkan fasilitas yang lebih baik itu, sebenarnya harganya dengan kelas kereta api ekonomi nggak jauh berbeda. Kalau pesan KA bisnis, kamu sudah bisa mengucapkan selamat tinggal untuk gerbong penuh sesak dan kursi yang diduduki orang laini. 3. Kelas eksekutif Source Kalau kamu menganggap kelas bisnis sudah sangat baik, kamu akan kaget dengan fasilitas yang ada di kelas eksekutif, seolah-olah tiap gerbongnya hanya ditujukan bagi para eksekutif. Kamu bisa tidur dengan selimut dan bantal, kursinya luar biasa nyaman serta leluasa, dan perjalanan yang jauh lebih cepat sampai karena nggak perlu berhenti di tiap stasiun. Selain tidur dengan sangat nyaman, apalagi yang bisa kamu rasakan? Kamu bisa menonton televisi di dalam kereta, makan di meja makan, pendingin udara, rak bagasi khusus, stop kontak pribadi, dan segudang pelayanan terbaik lainnya. Formasi tempat duduk masih dengan sistem 22, namun kamu nggak harus berhadapan dengan penumpang lainnya. Kebersihan kamar mandi terjaga, memiliki jalur khusus, serta tentu saja harga tiket yang cukup mahal kalau kamu bandingkan dengan kelas ekonomi. 4. Kelas premium Source Sebenarnya, kelas kereta api premium adalah sebutan lain dari pelayanan KA eksekutif. Untuk menggambarkan pelayanan premium, beberapa masyarakat menyebutnya sebagai KA premium. Sub kelas kereta api premium adalah A, H, I, J, X. Masing-masing sub tersebut masih memiliki perbedaan harga, sub A yang paling mahal, sedangkan J yang paling murah atau premium reguler. Sedangkan khusus untuk sub X merupakan tiket harga promo. Kelas bisnis juga punya sub antara lain B, K, N, O, Y. Sama dengan kelas premium/eksekutif, B tertinggi, O terendah, dan Y promo. Sementara sub kelas ekonomi C, P, Q, S, Z. Harga tertinggi di kelas C, terendah di S, serta sub Z promo. Itulah penjelasan kelas kereta api ekonomi, bisnis, dan eksekutif atau premium dengan fasilitas paling nyaman. Kembali lagi, kenyamanan masing-masing orang berbeda, kamu lebih nyaman karena bisa tidur nyenyak atau nyaman karena harga murah? Coba tulis opini kamu di kolom komentar, ya! Kamu lagi cari kost eksklusif dengan kantor atau kampus mulai dari Rp1 jutaan? Yuk, pindah ngekost di Rukita saja! Kamu bisa menemukan Rukita di berbagai area strategis, di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, dan Malang. Fasilitasnya yang lengkap dan modern akan membuatmu merasa SenyamanDiRumah. Agar cari kost lebih mudah, kamu juga bisa gunakan aplikasi Rukita yang bisa diunduh di Play Store atau App Store. Mau tanya-tanya tentang kost Rukita? Kamu juga bisa hubungi langsung ke Nikita customer service Rukita di +62 819-1888-8087 atau kunjungi Pastikan juga kamu jangan lupa untuk follow akun Instagram Rukita di Rukita_indo dan Twitter Rukita_id supaya nggak ketinggalan promo diskon dan update terkini ya!CategoriesTak Berkategori RangkaianKA Lodaya terdiri dari sebuah lokomotif, 4 kereta kelas eksekutif reguler atau satwa (K1 BD), kereta makan pembangkit (MP1, KMP2 BD), 3 kereta bisnis AC (K2 BD), dan kereta bagasi atau kelas bisnis "aling-aling" (B atau K2 BD). Jadwal di atas dirangkum berdasarkan jadwal Gapeka terbaru 2015 yang berlaku mulai 1 April.

KA Fajar Utama Semarang saat meninggalkan Stasiun Bekasi pada tahun 2008. KA ini adalah salah satu KA yang hanya membawa kelas bisnis semasa kabar para pembaca? Mungkin sebagian dari para pembaca sedang merasakan hal yang sama dengan yang dirasakan Tim REDaksi, yaitu bernostalgia dengan kereta kelas bisnis. Ya, kelas perjalanan satu ini sekarang sudah menjadi langka. Di Jawa kelas ini hanya tersisa pada KA Gumarang, Ranggajati, Ciremai, Mataram, Sancaka Utara, Logawa, dan Malabar. KA Gumarang, Ranggajati, Mataram, Ciremai, dan Sancaka Utara adalah KA campuran kelas bisnis dan eksekutif. KA Logawa adalah KA campuran kelas ekonomi dan bisnis. Sedang KA Malabar adalah KA campuran kelas bisnis, ekonomi, dan di wilayah Sumatera, kelas bisnis masih tersisa pada KA Sindang Marga, Prabu Jaya, dan Sribilah. Selain itu, beberapa kereta api tambahan yang berjalan pada waktu sibuk juga masih dioperasikan sebagai kelas campuran yang memuat kereta tahukah Anda, kalau kelas bisnis sempat menjadi salah satu kelas primadona pada masanya? Ada banyak kereta api yang dulu kelas campurannya membawa kelas bisnis, atau justru malah hanya memiliki kelas bisnis. Kereta api seperti Sancaka, Harina, Lodaya, Limeks Sriwijaya, dan Mutiara Timur adalah beberapa contoh KA yang pernah beroperasi sebagai KA kelas campuran yang membawa lebih banyak kereta kelas Limeks Sriwijaya sebagai KA kelas campuran bisnis dan eksekutif di Sumatera Bagian Selatan dengan lokomotif CC 201 83 54 di TanjungkarangKA Sawunggalih adalah salah satu KA yang terkenal sebagai KA campuran bisnis dan eksekutifBeberapa perjalanan KA juga dikenal hanya membawa kelas bisnis dalam sebagian besar karirnya sebagai kereta bisnis, yaitu KA Senja dan Fajar Utama Yogyakarta, lalu Senja Utama Solo dan Mutiara Selatan. Kereta api yang disebutkan terakhir baru menjadi kelas campuran bisnis dan eksekutif menjelang akhir karir mereka sebagai kelas bisnis pada tahun Senja Utama Solo di Stasiun Solo Balapan sebagai salah satu KA full bisnis pada masanyaDi masa lalu juga terdapat kereta api full bisnis seperti KA Senja dan Fajar Utama Semarang, Senja Singosari, dan Jayabaya, ataupun kereta api campuran seperti Parahyangan yang sudah tidak beroperasi lagi. Beberapa kereta api yang full eksekutif seperti KA Purwojaya, Gajayana, Turangga, dan Bangunkarta sempat memiliki kelas campuran bisnis dan tulisan bertajuk BisnisLaris ini, Tim REDaksi akan mengajak pembaca untuk bernostalgia bersama akan kenangan bersama kereta api kelas bisnis. Sementara bagi pembaca yang belum pernah menaiki kereta kelas bisnis, mari cari tahu lebih tentang kelas perjalanan yang satu Kelas BisnisKA Lodaya, salah satu KA kelas campuran bisnis dan eksekutif dengan relasi Bandung-Solo BalapanSedari awal, kereta kelas bisnis ditempatkan sebagai kelas kedua setelah eksekutif. Hal ini dicerminkan dari kode sarana mereka yaitu K2, dan di masa lalu bagian bawah jendela toilet juga terdapat kode angka “2”. Akan tetapi, kelas bisnis memiliki perbedaan yang signifikan dibandingkan kelas “2” di bawah jendela toilet yang sempat menandakan kelas bisnis. Sistem penomoran kelas seperti ini dihapus sekitar tahun di masa lalu kereta bisnis tidak mempunyai AC. Terdapat kipas angin dan jendela yang dapat dibuka untuk ventilasi. AC pada kereta kelas bisnis baru ditambahkan setelah mulai dilakukan ACnisasi massal pada kereta yang awalnya tidak memiliki bangku pada kereta bisnis meskipun bisa dibalik arah seperti kereta eksekutif, tetapi tidak dapat reclining. Bangku ini dapat dibalik arahnya cukup dengan hanya mendorong sandaran bangku saja. Meskipun demikian, terdapat beberapa bangku di bagian ujung yang jika dibalik arahnya, akan memberikan legroom yang sangat asli dari interior kereta kelas bisnis pada umumnya, yaitu tanpa AC dan kursi dapat dibalikWujud interior kereta kelas bisnis setelah dilakukan pemasangan ACKereta bisnis pada umumnya memiliki kapasitas 64 tempat duduk. Meskipun demikian, di masa lalu terdapat kereta api kelas bisnis plus dengan kapasitas tempat duduk hanya 52, seperti kereta eksekutif satwa. Kereta ini dahulu beroperasi di layanan KA Turangga dan kemudian Gajayana. Setelah itu, kereta ini kemudian kursinya diganti menjadi pada umumnya kursi kereta bisnis. Kereta bekas bisnis plus ini dapat dikenali dengan rak bagasi yang mirip dengan kereta 0 82 12 saat masih berdinas bersama KA Fajar Utama Yogyakarta. Perhatikan bentuk rak bagasi yang kelas bisnis mengalami beberapa kali perubahan. Di masa PERUMKA kereta ini memiliki livery biru-hijau. Lalu di masa awal PT KAI, kereta ini memiliki livery striping kuning gading, sebelum berubah menjadi striping biru-hijau-kuning. Livery ini kemudian digantikan dengan livery “Pecut” dengan pintu abu-abu, sebelum berganti lagi menjadi livery seperti kereta ekonomi mild kuning gading yang menjadi livery kereta bisnis pada masa awal PT KAILivery biru garis hijau yang menjadi livery selanjutnya bagi kereta kelas bisnis era PT KAILivery “Pecut” yang digunakan pada kereta kelas bisnis. Perhatikan pintunya berwarna abu-abuKereta Komuter Kelas BisnisKRD Bumi Geulis. Salah satu layanan KRD yang menggunakan armada KRD berkode kelas bisnis KD2 pada kereta jarak jauh, terdapat kereta komuter yang merupakan sarana kelas bisnis. Kereta ini di masanya dapat dicirikan dengan kodenya yaitu KD2-xxxxx ataupun K2 3 xx xx. Dahulu sarana seperti ini dapat dijumpai di beberapa layanan KRD seperti Bumi Geulis, Kaligung, dan Prambanan Ekspres. Sebelumnya juga terdapat KRL kelas bisnis dengan kode KL2, tetapi KRL kelas ini sudah lama menghilang dari KRD kelas bisnis ini cukup beragam. Ada beberapa KRD kelas bisnis yang menggunakan kursi semi-cross, dan ada juga yang benar-benar menggunakan kursi yang dapat dibalik seperti kereta bisnis biasa. KRD kelas bisnis yang menggunakan kursi yang dapat dibalik seperti kereta bisnis di antaranya adalah KRD Bumi Geulis dan Kaligung KD2 yang kursinya sama dengan kereta bisnis biasa di KRD Bumi GeulisInterior KD2 yang menggunakan semi-cross seatBerdasarkan pengamatan Tim REDaksi, KRD Bumi Geulis adalah salah satu armada KD2 yang cukup unik saat berdinas. Armada Bumi Geulis mempunyai dua kelompok dengan ciri yang berbeda. Unit yang hanya mempunyai dua pintu adalah armada yang menggunakan kursi kereta bisnis biasa. Sedangkan unit dengan tiga pintu adalah armada yang menggunakan semi-cross seat seperti itu, lampu depan pada KRD Bumi Geulis juga mempunyai beberapa perbedaan. Armada yang mempunyai tiga pintu semuanya memiliki lampu depan bawah. Sedang armada dengan dua pintu hanya punya lampu depan bawah untuk kereta yang diperuntukkan sebagai kereta paling itu juga terdapat beberapa KA jarak dekat yang menggunakan kereta kelas bisnis. Seperti misalnya KA Sidomukti yang dahulu berjalan pada akhir pekan di rute Solo Balapan-Yogyakarta dengan menggunakan rangkaian idle KA Senja Utama Solo. Selain itu, beberapa kereta api seperti KRD Surabaya-Bangil juga terkadang menggunakan kereta kelas bisnis jika rangkaian KRDnya tidak nama KA Sidomukti yang menggunakan rangkaian KA Senja Utama SoloKenangan Bersama Kelas BisnisPara railfans yang memotret suasana saat bordesan pada sadride KA ParahyanganDengan harga yang relatif murah pada masanya tetapi dengan bangku yang relatif lebih nyaman dari kereta kelas ekonomi, tidak sedikit orang yang menjadi pengguna setia kelas bisnis. Selama eksistensi kelas bisnis, kenangan bersamanya juga telah ada satu yang menurut Tim REDaksi paling berkesan adalah pada saat mengikuti acara sad ride KA Parahyangan pada 2010 lalu. Perjalanan ini dilakukan oleh para railfans untuk menikmati hari-hari terakhir KA Parahyangan beroperasi sebelum dilebur dengan Argo salah satu KA kelas bisnis yang namanya melegenda, para railfans yang mengikuti sad ride ini cukup antusias saat mengikuti acara sedang memeriksa tiketSelain itu, pada tahun 2012 juga dilaksanakan joyride dengan KRD Bumi Geulis. Perjalanan ini menggunakan layanan KA Bumi Geulis Tambahan yang beroperasi pada saat angkutan lebaran. Hal ini adalah momen langka karena pada umumnya KA Bumi Geulis hanya beroperasi satu kali PP sehari. Terlebih pada akhir 2012, KRD Bumi Geulis justru berhenti pada saat joyride dengan KA Bumi Geulis Tambahan. Tampak sekilas pintu kereta yang jumlahnya Diganti, dan Yang BertahanKA Fajar Utama Semarang di wilayah segitiga pembalik Semarang Poncol dengan lokomotif CC 204 10. KA ini resmi digantikan oleh KA Menoreh pada tahun 2014. Foto Senna HanantoSeiring berjalannya waktu, kereta kelas bisnis mulai diganti dengan kelas ekonomi AC mulai dari 2012. KA Senja dan Fajar Utama Semarang serta KA Senja Singosari menjadi kereta api yang terimbas penggantian ini. Mereka digantikan oleh KA Menoreh dan KA Majapahit yang beroperasi di rute yang sama. KA Senja Singosari langsung diganti KA Majapahit pada tahun 2012, sedang KA Senja dan Fajar Utama Semarang baru diganti penuh oleh Menoreh pada pada tahun 2016 KA Senja dan Fajar Utama Yogyakarta serta Mutiara Selatan diganti oleh kereta ekonomi buatan 2016. Akan tetapi, banyak dari pengguna yang kemudian mengeluhkan sempitnya jarak bangku dan tegaknya kursi pada kereta baru ini. Keluhan ini cukup banyak sehingga kereta-kereta ini sempat dikembalikan menjadi kereta api kelas bisnis, dan kereta ekonomi 2016nya dialihkan ke kereta api lain seperti Argo Fajar Utama Yogyakarta di Sumpiuh. KA ini sempat diganti menjadi kelas ekonomi pada tahun 2016, lalu dikembalikan menjadi kelas bisnis, lalu mendapat kelas eksekutif sebelum kemudian menjadi kelas ekonomi premium dan depan Kereta Kelas BisnisKA Mataram. Sedikit dari KA kelas campuran bisnis dan eksekutif yang masih bertahan saat kereta kelas bisnis di banyak perjalanan KA berakhir ketika sarana yang digunakan berubah menjadi kereta eksekutif dan ekonomi premium stainles ekonomi premium yang menggantikan kereta kelas bisnis kali ini berbeda dengan keluaran 2016. Meskipun konfigurasinya mirip, tetapi kursinya dapat reclining dan jarak kaki telah disesuaikan. Meskipun beberapa kalangan menilai kereta ekonomi premium ini tidak kalah nyaman dan merasa fitur reclining membantu, beberapa lainnya menilai kenyamanan kereta kelas bisnis masih lebih baik karena jarak kaki yang dinilai lebih lega dan kursi yang dapat dibalik kereta kelas bisnis yang masih dapat digunakan kemudian disebar ke kereta api lain. Sedang beberapa lainnya ada yang dikonversi menjadi kereta wisata, kereta eksekutif, kereta bagasi, kereta aling-aling, ataupun kereta dinas. Beberapa lainnya yang kondisinya tidak dapat digunakan tulisan dari Tim REDaksi ini dapat membangkitkan nostalgia ataupun memberi pengetahuan terhadap kereta bisnis. Tim REDaksi—————–Terima kasih sudah mempercayakan kami sebagai referensi berita perkeretaapian Anda. Dengan misi sebagai media perkeretaapian yang independen dan faktual, RE Digest hingga saat ini beroperasi dengan biaya pribadi dari masing-masing Tim karena itu, kami meminta sedikit bantuan hanya dengan Rp 5000 tiap bulannya, Anda sudah membantu kami untuk tetap beroperasi dan menjadi lebih baik. Sampaikan dukungan dan donasi Anda melalui link Trakteer kami di bawah Trakteer

Andabutuh info paling update jadwal Kereta Api Lodaya Tambahan? Berikut Dolanyok sudah rangkum lengkap info jadwal, rute dan harga tiket. Kereta api adalah salah satu moda transportasi andalan bagi masyarakat di Pulau Jawa. Dengan adanya kereta, masyarakat tak bingung lagi jika ingin mengunjungi daerah-daerah yang cukup jauh seperti dari Solo ke Bandung.
Informasi tentang KA LodayaKereta Api Lodaya perjalanan antara Bandung BD dan Solo SLO. Kereta apa ini juga dikenal seperti Lodaya Priority, Lodaya Malam, Lodaya Pagi. Kereta Api Lodaya merupakan kereta api yang melayani jurusan Solo Balapan-Bandung dan sebaliknya. Awal keberadaan KA Lodaya berasal dari KA Pajajaran/ Senja Mataram yang diluncurkan pada tanggal 11 Maret 1992 dimana pada waktu itu hanya melayani jurusan Yogyakarta-Bandung. Namun pada tanggal 1 September 1992 pelayanan jurusannya diperluas menjadi Solo-Bandung. KA Pajajaran/Senja Mataram berubah nama menjadi KA Lodaya setelah dilakukan peremajaan kereta api pada tanggal 2 Mei 2000 dengan melakukan perjalanan bolak balik Solo-Bandung pada pagi dan malam hari dengan kereta yang dengan meningkatnya jumlah peminat kereta api jurusan Solo-Bandung dan sebaliknya, maka pada bulan Oktober 2006 diluncurkan KA Lodaya II yang melayani jurusan tersebut pada malam hari, berkebalikan dengan jadwal jurusan yang dimiliki oleh KA Lodaya I. Akhirnya KA Lodaya II dikenal dengan nama KA Lodaya hingga sekarang ini. Kereta api ini menempuh perjalanan sejauh 447 km yang ditempuh selama sekitar 8 jam 30 menit dengan nomor kereta 67 dan 68. Selama dalam perjalanannya, KA Lodaya akan berhenti di beberapa stasiun Cikudapateuh, Kiaracondong, Cipeundeuy, Tasikmalaya, Banjar, Karanganyar, Kebumen, Kutoarjo, Yogyakarta dan Klaten. Terdapat kelas eksekutif dan bisnis dalam satu rangkaian KA Lodaya. Nama kereta api ini diambil dari salah satu cerita rakyat di Tatar Sunda, yaitu Macan Lodaya yang berupa penjelmaan Prabu Siliwangi saat berhadapan dengan putranya yang bernama Raden Kian Santang.
Merdeka.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) menghadirkan program Promo Merdeka di mana masyarakat dapat membeli 7.000 tiket kereta api dengan harga khusus pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-77. KAI menjual tiket KA kelas eksekutif dengan tarif Rp170.000, bisnis hanya Rp77.000, dan ekonomi hanya Rp17.000 untuk beberapa kereta api yang ditentukan.

Purwokerto(ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (Persero) menghadirkan program Promo Merdeka berupa 7.000 tiket kereta api dengan harga khusus mulai Rp17.000, kata Kepala PT KAI Daerah Operasi 5 Purwokerto Daniel Johannes Hutabarat. "Program Promo Merdeka dihadirkan untuk memberikan apresiasi kepada masyarakat melalui tiket murah di momentum HUT

.
  • 7txeabu6c5.pages.dev/173
  • 7txeabu6c5.pages.dev/4
  • 7txeabu6c5.pages.dev/42
  • 7txeabu6c5.pages.dev/284
  • 7txeabu6c5.pages.dev/283
  • 7txeabu6c5.pages.dev/17
  • 7txeabu6c5.pages.dev/466
  • 7txeabu6c5.pages.dev/44
  • kereta api lodaya malam kelas bisnis